Fenomena Jilboobs dan Mempermainkan Jilbab -
Cafe Susu. Akhir-akhir ini di media sosial dan forum diskusi (seperti Kaskus) sedang ramai dibahas soal "
jilboobs". Beberapa teman FB saya juga men-share link berita dan foto dari jilboobs.net soal fenomena jilboobs. Sedih, miris, prihatin, geram, marah atas fenomena tersebut, membuat saya tergelitik menuliskan ini.
What is jilboobs? Itu kata plesetan dan gabungan dari kata jilbab+boobs (payudara). Kenapa bisa muncul kata-kata jilboobs? Karena belakangan ada fenomena ABG dan remaja wanita yang kepalanya mengenakan jilbab, namun baju yang dikenakan sangat ketat membentuk lekuk-liku tubuhnya, terutama bagian payudara yang seolah sengaja ditonjolkan. Belum lagi bagian tubuh lainnya seperti perut, pinggang, pinggul, pantat, semuanya serba ketat terbungkus atau sengaja sebagian dari organ tersebut dibuat tidak tertutup dan kelihatan kulit tubuhnya.
Seperti apa berpakaian tapi telanjang itu? Ya seperti yang sekarang marak, secara harfiah memang memakai baju, tapi seluruh lekuk-liku tubuhnya kelihatan jelas, bisa jadi karena ketatnya baju menempel di badan, bisa juga karena “kurang bahan” atau nomornya kekecilan (remaja umur 17 tahun pakai kaos T-shirt adiknya umur 7 tahun), bisa saja karena tipisnya bahan sehingga menerawang semua yang ada di balik kain. Celakanya, gaya pakaian seperti itulah yang kini banyak dikenakan dipadu dengan jilbab penutup kepala.
Entah apa yang ada dipikiran para cewek
jilboobers itu ketika mereka memutuskan mengenakan jilboobs. Apakah sekedar ikut-ikutan trend menutup kepala? Mungkin rambutnya ketombean, rambutnya tipis karena rontok, rambutnya rusak gara-gara kebanyakan dikeriting dan dilurusin, keseringan di cat warna-warni, atau sudah mulai ubanan, maka ditutuplah rambutnya. Disini selembar kain penutup kepala fungsinya sebagai penolong semata. Makanya yang ditutupi HANYA KEPALA, tapi TIDAK MENUTUP LEHER apalagi DADA. Bahkan tak jarang mereka yang rambutnya panjang, sengaja menyembulkan ujung rambutnya di balik kain jilbab yang cuma seiprit. Apa maksudnya? Apakah mau membuat trendsetter jilbab berbuntut?
Ironisnya, para jilboobers itu bangga dengan penampilannya, sampai membentuk satu fanpage di FB bernama "
Jilboobs Collection". Saya mendapatkan tautannya dari berita di jilboobs.net yang banyak di share FB’ers. Penasaran, saya click link-nya dan disitu saya temukan 26 foto para jilboobers.